Bantahan Tengku Fakhry yang menolak telah menganiaya Manohara Odelia Pinot sudah banyak beredar. Mengenai itu sendiri, akhirnya pihak Manohara mengadakan rapat untuk membantah balik hal tersebut.
"Tujuan rapat hari ini adalah untuk meng-counter pemberitaan yang beredar di TV yang membantah seolah-olah tidak melukai, dalam hal ini Tengku Fakhry," terang Hotman Paris Hutapea yang didampingi Farhat Abbas di kantor Hotman di Summit Mas di Jl Jendral Sudirman, Jaksel, Rabu (24/06) siang tadi.
"Jadi, kejadian sebenarnya menurut Mano, penyiksaan itu terjadi awal April sampai 20 April. Mengenai luka-luka, itu sudah kering dan sudah tidak ada luka lagi. Kejadian itu terjadi setelah 10 hari penyiksaan," kata Hotman merujuk pada rekaman milik Kerajaan Kelantan di mana Mano ditunjukkan sedang bersenang-senang, berenang, dan menari poco-poco.
"Ke manapun Mano pergi, Mano selalu dijaga pengawal-pengawalnya," terang Mano. "Di pulau itu sudah disediakan hidden camera. Mano tahu karena Mano melihat kamera dan mungkin itu yang dijadikan bukti buat mereka. Emang setelah peristiwa itu berlalu, luka Mano apabila kena air sudah tidak terasa sakit karena sudah kering."
Lebih jauh lagi, pembantu yang biasa melayani Mano, dituturkan Mano, sempat meneteskan air mata melihat keadaan tubuh Mano. "Mano sedang ganti baju untuk menonton sepak bola, ketika Mano buka baju ada pembantu yang melihat badan Mano dan dia menangis melihat keadaan badan saya. Tapi mereka kira Mano sendiri yang melakukan hal itu, padahal tidak," ungkapnya.
Hotman menambahkan jika setiap Mano diajak berhubungan, gadis muda itu selalu diberi pil. Dia pun juga dipaksa agar selalu tampak senang di depan publik.
"Mano itu sebenarnya takut ketinggian, takut dengan ikan-ikan kecil. Tapi saat Mano minum pil, Mano tidak merasakan apa-apa, cuma merasa fly. Dan Mano harus loncat dan berenang, Mano itu dipaksa padahal Mano takut," ungkap Mano. (kpl/hen/npy)
0 comments:
Post a Comment